SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 26 Juni 2013

Sholatlah Tahajud, karena Ini Kebiasaan Orang Orang Saleh

Sebenarnya, manusia merasa senang dalam kesendiriannya, ini berlaku bagi manusia yang jiwanya baik dan bersih. Sebaliknya jika jiwa itu ada sesuatu yang mengotorinya, maka kesendirian itu ia rasakan sebagai sesuatu yang menyiksa dirinya.

Sholatlah Tahajud, karena Ini Kebiasaan Orang Orang Saleh


Sebenarnya, manusia merasa senang dalam kesendiriannya, ini berlaku bagi manusia yang jiwanya baik dan bersih. Sebaliknya jika jiwa itu ada sesuatu yang mengotorinya, maka kesendirian itu ia rasakan sebagai sesuatu yang menyiksa dirinya.
Karena itu, orang orang saleh suka berkhalwat (menyendiri, mengasingkan diri) , oleh karena mereka bersama Allah. Adapun orang orang yang jiwa mereka belum bersih, maka mereka suka bercampur dan berhubungan dengan manusia supaya jiwa mereka bisa senang. Kesenangan hati bagi orang orang saleh adalah bilamana mereka suka berkhalwat dan bermunajat dengan Allah Rabbul Alamin. Pada saat mana dia melihat dirinya dalam keadaan beribadah kepada Allah maka pada saat itulah jiwanya tenang dan senang.
Para ulama salafussaleh mengupas tuntas masalah hati dengan segala potensi kebaikan yang dimilikinya. Diibaratkan hati adalah “raja”. Ia bisa menjadi organ tubuh yang paling taat atau yang paling maksiat. Dan salah satu produk hati yang bersih yakni RIDHA.

Ridha, Lebih Utama dibanding Sabar

Para ulama salafussaleh mengupas tuntas masalah hati dengan segala potensi kebaikan yang dimilikinya. Diibaratkan hati adalah “raja”. Ia bisa menjadi organ tubuh yang paling taat atau yang paling maksiat. Dan salah satu produk hati yang bersih yakni RIDHA.

Senin, 24 Juni 2013

Keutamaan Membaca Al-quran


KEUTAMAAN MEMBACA ALQUR'AN

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.

Ingin Mengulang Jalan Kemuliaan Islam? Genggamlah Ketiga Pilar ini …

Syeikh Hasan Al Banna
Para sahabat yang merupakan pilar masyarakat dakwah Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam  memiliki tiga pilar  utama untuk tegaknya kekuatan dakwah dalam jiwa kelompok tersebut. Seandainya ketiga hal itu berhasil terwujud di dalam diri kita sebagaimana yang telah terwujud dalam diri para sahabat, niscaya kita akan dibawa melangkah di jalan kemuliaan dan kemenangan, sebagaimana yang telah terjadi pada mereka.

Jumat, 21 Juni 2013

Muslim itu Merdeka, dan Bersujud hanya untuk Allah

Diceritakan oleh Sayyid Quthb dalam bukunya Keadilan sosial Islam (Al Adalah Al ijtimaiyyah fi al Islam) , cerita yang didengarnya dari Ahmad Syafik Pasya , ahli sejarah  yang terkenal,  yang hidup pada masa pemerintahan Ismail di Mesir. Peristiwa ini berkenaan dengan kunjungan Sultan Abdul Azis ke Mesir pada masa pemerintahan Ismail.
Ismail betul-betul menyambut gembira kunjungan ini karena itu termasuk dalam program untuknya mendapatkan gelar “Khadive” , berikut hak-hak istimewa lainnya dalam pemerintahan Mesir . Salah satu acara kunjungan  itu adalah temu muka antara ulama Mesir dengan khalifah. Tradisi yang biasa berlangsung setiap orang yang memasuki ruang pertemuan nanti terlebih dahulu harus sujud ke tanah dan memberikan penghormatan ala Turki tiga kali, dan upacara-upacara lainnya yang sama sekali tidak terdapat dalam ajaran Islam. Untuk itulah jauh-jauh hari sebelumnya, kepada para ulama itu diberikan latihan upacara oleh para petugas istana agar tiba saatnya pertemuan itu mereka tidak akan melakukan kesalahan di depan Sultan Turki itu.